Cara Memasang Turbo
Pemasangan Turbo :
sebelum dipasang turbo disarankan untuk dibuka dahulu untuk dibersihkan dan diperiksa kodisi bushing / bearing dan juga seal-sealnya.
housing turbo harus dilancarkan agar dapat diarahkan sesuai posisi yang paling optimum dalam pemasangan.
juga jangan lupa menyetel wastegate ( internal ) untuk tekanan yang dikehendaki ( kadang kadang harus membuat dudukan baru pada badan turbo / jika mentok atau tidak sesuai ), bisa juga ditambah per eksternal untuk menaikkan tekanan.
periksa juga membran wastegate bocor atau tidak, karena bisa bikin jebol mesin.
1. Mesin harus dalam kondisi bagus, tidak boleh ngebul, tidak banyak kerak, metal tidak bunyi.
2. Sebaiknya turunkan kompresi, dengan jalan mengganti piston low comp, atau menganti head dengan yang mempunyai ruang bakar lebih besar ( contohnya kijang 5k bisa pakai head 3k berikut pushrod-nya untuk menurunkan kompresi tanpa perlu mengganti piston ).
Pada saat penggantian piston jangan lupa head di slip asal rata ( jika permukaannya sudah tidak bagus / karat, blok juga perlu dislip asal rata jika memang sudah terkena korosi di permukaannya ).
Sudut – sudut tajam pada ruang bakar head dan piston harus dihaluskan ( untuk menghindari ngelitik ).
Gunakan paking head yang berkualitas baik, dan jangan lupa baut head yang masih bagus atau belum melar, dan harus ditorsi sesuai petunjuk pabrik.3. Dalam pembuatan manifold turbo harus diperhatikan tempat turbo yang bagus, harus lebih tinggi minimum 5cm dari level oli dalam karter, dan pipa oli balik ke karter TIDAK BOLEH BERADA DI BAWAH LEVEL OLI.
Usahakan meletakkan turbo jauh dari kompoen yang sensitif terhadap panas ( karet / plastik / elektronik ).
Saluran air turbo ( jika pakai ) harus dicabang dari tempat dimana airnya mengalir, biasanya bisa mengambil pipa air radiator untuk heater kabin ( di negeri tropis heater tidak pernah digunakan, kecuali mau sauna dalam mobil.. ).
Setelah manifold turbo jadi perhatikan apakah ada tahi las / serpihan las yang bisa lepas didalam manifold, kalau ada harus dikikir / porting / grinda, karena kalau sampai masuk ke turbo pada saat turbo bekerja akan merusak baling – baling / turbine turbo.
Flange manifold harus di slip rata, yang ke turbo maupun ke head, lalu gunakan paking stainless / seng / asbes-seng, karena paking ringrid atau tembaga atau aluminium tidak akan tahan dengan panas turbo dan akan bocor dalam waktu singkat.
Khusus untuk baut turbo-manifold gunakan baut baja ( hitam ), atau no 7 ke atas, jangan menggunakan baut dengan kekerasan no: 4 ( baut variasi ) karena nga kuat kena panas dan akan melar.
Kalau sudah terpasang bikin dump pipe ke knalpot, sebaiknya pakai muffler yang tidak terlalu berisik agar kalau ngelitik bisa kedengaran.
Untuk dump pipe sisa las tidak berbahaya karena akan terbuang ke knalpot dan tidak menimbulkan kerusakan. Jangan lupa menggunakan flexibel terutama untuk mobil front wheel drive.
4. Bikin saluran oli masuk untuk turbo, biasanya dicabang dari swit oli, atau pada mobil tertentu seperti eterna ( 4g63 ) ada lobang oli pada head yang dipampet dan bisa dibuka untuk digunakan.
Semua peralatan untuk oli masuk yaitu slang, fitting cabang nepel harus berkualitas baik dan tahan tekanan, panas, maupun oli, kalau sampai bocor / pecah akan merusak turbo dan mesin dalam waktu singkat ( hitungan detik ). Dan juga harus extra bersih, karena sebutir pasir saja bisa merusak bushing turbo dan menurunkan masa operasinya secara drastis.
Pipa oli balik, jika menggunakan slang karet harus yang tahan oli, meskipun tidak bertekanan tapi kalau bocor akan pelan-pelan menghabiskan oli mesin.
Pipa oli balik tidak boleh memiliki bagian dimana bisa terjadi genangan oli, artinya harus langsung turun kebawah, tidak boleh ada bagian yang naik ke atas lagi.
5. Sekarang tinggal membuat pipa sambungan dari outlet turbo ke intercooler, dan dari intercooler ke pressure box ( untuk karburator ), atau throttle body ( untuk injection ). Lalu buat pipa masuk ke inlet turbo jangan lupa dipasang filter udara.
Tidak rumit, hanya perlu diperhatikan kebersihan ( kalau ada kotoran akan merusak turbo dan mesin ) sisa-sisa pengelasan, dan jangan lupa klem-klem slang harus berkualitas baik dan pipa-pipa yang bertekanan harus dibikin bibir ( flare ), agar slang boost tidak copot.
Filter udara usahakan taruh di tempat dimana bisa mendapatkan udara yang paling dingin.
Jangan lupa antara pipa-pipa di mesin ( turbo / throttle body ) dan di body mobil harus ada slang karet yang panjangnya cukup agar flexibel sehingga getaran /goyangan mesin tidak tersalur ke pipa-pipa body mobil ( intercooler ).
Berikutnya adalah sistem bensin :
( KARBURATOR )
Pada mobil karburator ( contoh kijang / feroza, dll )
Yang penting adalah modifikasi karburator agar tidak ada tekanan yang bisa bocor keluar, memodifikasi karet boot akselerator pump dengan seal, memperbesar venturi, menyesuaikan spuyer ( untuk tiap mobil beda-beda ), dan yang penting memodifikasi bukaan katup sekunder secara mekanikal, karena aslinya menggunakan vacuum yang akan malah menutup kalau kena boost.
memasang fuel pump injection ( biasanya merk bosch ) bisa yang kecil atau besar tergantung cc mesin, dan memasang regulator bensin khusus turbo yang menggunakan jalur bensin balik ( return fuel line ), kalau belum ada harus di buat.
( INJECTION )
Untuk injection ada beberapa cara, dalam penambahan bensin.
Pakai komputer ( ECU ) stand alone seperti HALTECH, MOTEC dll, tapi memang agak mahal, keuntungannya bisa juga mengatur timing pengapian terserah kita. Tapi juga harus ganti injector besar.
Bisa menggunakan piggyback, seperti DASTEK, GREDDY, tidak perlu mengganti injector tapi bisa menggunakan injector tambahan, keuntungannya juga bisa mengatur ( retard ) timing pengapian.
Atau menggunakan modul penambah bensin terhadap tekanan boost, lebih murah tapi tidak bisa mengatur timing pengapian. ( pada boost yang tidak terlalu besar dan dengan penurunan kompresi yang cukup, retard pengapian tidak diperlukan secara signifikan )
Pengaturan Timing Pengapian Pada Mesin TURBO
Pengaturan timing pada mesin turbo biasanya dilakukan dengan memodifikasi delco pada mesin karburator, caranya adalah dengan membatasi gerak dari bandul advance ( pemaju pengapian ) dalam delco, biasanya gerakannya dibatasi separuh dari aslinya.
Untuk mobil tertentu yg aslinya sudah turbo ada yg menggunakan vacum advance yg juga bisa me-retard ( memundurkan pengapian ).
Yg perlu diperhatikan pada mobil karburator adalah vacum delco jangan sampai bocor karena udara yg sudah bercampur bensin bisa masuk kedalam delco akibat adanya pressure turbo dan terbakar dari api delco sehingga membuat mesin tersendat-sendat dan bagian dalam delco bisa menjadi gosong.
Guna daripada pengurangan pemajuan pengapian adalah untuk mengkompensasi bertambahnya kecepatan pembakaran yg diakibatkan oleh meningkatnya kompresi dinamis, karena kalau tidak maka akan lebih mudah terjadi knocking / ngelitik.
Untuk mesin injection bisa dengan sedikit memundurkan timing delco trigger, kalau mesin menggunakan sensor tetap seperti langsung pada head atau kruk as / crank maka hanya bisa dengan menggunakan piggyback seperti dastek atau greddy.
Penggunaan busi sebaiknya menggunakan tipe dingin ( seperti ND seri 20 ke atas, contohnya K20PU ), dll.
Penggunaan pengapian racing / aftermarket dengan kemampuan lebih besar tidak wajib, tapi dapat juga menunjang kualitas pembakaran sehingga memang dianjurkan di upgrade jika memungkinkan.
Penyetelan pengapian harus teliti, gejala ngelitik / knocking harus dihindari… ” at all cost “.
BAHAN BAKAR
Untuk mesin dg boost rendah ( sekitar 0,5 bar ) sebaiknya menggunakan minimum pertamax plus.
Untuk boost lebih tinggi sampai 1 bar sebaiknya menggunakan bensol murni atau juga bisa menggunakan pertamax plus dicampur dengan TOLUENE ( perbandingan 70 pertamax plus : 30 TOLUENE ), itu adalah perbandingan maksimum bisa juga toluene dikurangin tergantung dari besarnya boost dan kompresi mesin, yg penting jangan sampai terjadi ngelitik.
Kalau kompresi tidak terlalu tinggi ( 1:7,5 misalnya ) biasanya 1 bar ke bawah masih bisa menggunakan campuran ( 90 : 10 ). Jadi bisa mengirit dari pemakaian bensol yg harganya lumayan mahal ( harga TOLUENE sekitar 25 s/d 30 ribu per liter,
sebelum dipasang turbo disarankan untuk dibuka dahulu untuk dibersihkan dan diperiksa kodisi bushing / bearing dan juga seal-sealnya.
housing turbo harus dilancarkan agar dapat diarahkan sesuai posisi yang paling optimum dalam pemasangan.
juga jangan lupa menyetel wastegate ( internal ) untuk tekanan yang dikehendaki ( kadang kadang harus membuat dudukan baru pada badan turbo / jika mentok atau tidak sesuai ), bisa juga ditambah per eksternal untuk menaikkan tekanan.
periksa juga membran wastegate bocor atau tidak, karena bisa bikin jebol mesin.
1. Mesin harus dalam kondisi bagus, tidak boleh ngebul, tidak banyak kerak, metal tidak bunyi.
2. Sebaiknya turunkan kompresi, dengan jalan mengganti piston low comp, atau menganti head dengan yang mempunyai ruang bakar lebih besar ( contohnya kijang 5k bisa pakai head 3k berikut pushrod-nya untuk menurunkan kompresi tanpa perlu mengganti piston ).
Pada saat penggantian piston jangan lupa head di slip asal rata ( jika permukaannya sudah tidak bagus / karat, blok juga perlu dislip asal rata jika memang sudah terkena korosi di permukaannya ).
Sudut – sudut tajam pada ruang bakar head dan piston harus dihaluskan ( untuk menghindari ngelitik ).
Gunakan paking head yang berkualitas baik, dan jangan lupa baut head yang masih bagus atau belum melar, dan harus ditorsi sesuai petunjuk pabrik.3. Dalam pembuatan manifold turbo harus diperhatikan tempat turbo yang bagus, harus lebih tinggi minimum 5cm dari level oli dalam karter, dan pipa oli balik ke karter TIDAK BOLEH BERADA DI BAWAH LEVEL OLI.
Usahakan meletakkan turbo jauh dari kompoen yang sensitif terhadap panas ( karet / plastik / elektronik ).
Saluran air turbo ( jika pakai ) harus dicabang dari tempat dimana airnya mengalir, biasanya bisa mengambil pipa air radiator untuk heater kabin ( di negeri tropis heater tidak pernah digunakan, kecuali mau sauna dalam mobil.. ).
Setelah manifold turbo jadi perhatikan apakah ada tahi las / serpihan las yang bisa lepas didalam manifold, kalau ada harus dikikir / porting / grinda, karena kalau sampai masuk ke turbo pada saat turbo bekerja akan merusak baling – baling / turbine turbo.
Flange manifold harus di slip rata, yang ke turbo maupun ke head, lalu gunakan paking stainless / seng / asbes-seng, karena paking ringrid atau tembaga atau aluminium tidak akan tahan dengan panas turbo dan akan bocor dalam waktu singkat.
Khusus untuk baut turbo-manifold gunakan baut baja ( hitam ), atau no 7 ke atas, jangan menggunakan baut dengan kekerasan no: 4 ( baut variasi ) karena nga kuat kena panas dan akan melar.
Kalau sudah terpasang bikin dump pipe ke knalpot, sebaiknya pakai muffler yang tidak terlalu berisik agar kalau ngelitik bisa kedengaran.
Untuk dump pipe sisa las tidak berbahaya karena akan terbuang ke knalpot dan tidak menimbulkan kerusakan. Jangan lupa menggunakan flexibel terutama untuk mobil front wheel drive.
4. Bikin saluran oli masuk untuk turbo, biasanya dicabang dari swit oli, atau pada mobil tertentu seperti eterna ( 4g63 ) ada lobang oli pada head yang dipampet dan bisa dibuka untuk digunakan.
Semua peralatan untuk oli masuk yaitu slang, fitting cabang nepel harus berkualitas baik dan tahan tekanan, panas, maupun oli, kalau sampai bocor / pecah akan merusak turbo dan mesin dalam waktu singkat ( hitungan detik ). Dan juga harus extra bersih, karena sebutir pasir saja bisa merusak bushing turbo dan menurunkan masa operasinya secara drastis.
Pipa oli balik, jika menggunakan slang karet harus yang tahan oli, meskipun tidak bertekanan tapi kalau bocor akan pelan-pelan menghabiskan oli mesin.
Pipa oli balik tidak boleh memiliki bagian dimana bisa terjadi genangan oli, artinya harus langsung turun kebawah, tidak boleh ada bagian yang naik ke atas lagi.
5. Sekarang tinggal membuat pipa sambungan dari outlet turbo ke intercooler, dan dari intercooler ke pressure box ( untuk karburator ), atau throttle body ( untuk injection ). Lalu buat pipa masuk ke inlet turbo jangan lupa dipasang filter udara.
Tidak rumit, hanya perlu diperhatikan kebersihan ( kalau ada kotoran akan merusak turbo dan mesin ) sisa-sisa pengelasan, dan jangan lupa klem-klem slang harus berkualitas baik dan pipa-pipa yang bertekanan harus dibikin bibir ( flare ), agar slang boost tidak copot.
Filter udara usahakan taruh di tempat dimana bisa mendapatkan udara yang paling dingin.
Jangan lupa antara pipa-pipa di mesin ( turbo / throttle body ) dan di body mobil harus ada slang karet yang panjangnya cukup agar flexibel sehingga getaran /goyangan mesin tidak tersalur ke pipa-pipa body mobil ( intercooler ).
Berikutnya adalah sistem bensin :
( KARBURATOR )
Pada mobil karburator ( contoh kijang / feroza, dll )
Yang penting adalah modifikasi karburator agar tidak ada tekanan yang bisa bocor keluar, memodifikasi karet boot akselerator pump dengan seal, memperbesar venturi, menyesuaikan spuyer ( untuk tiap mobil beda-beda ), dan yang penting memodifikasi bukaan katup sekunder secara mekanikal, karena aslinya menggunakan vacuum yang akan malah menutup kalau kena boost.
memasang fuel pump injection ( biasanya merk bosch ) bisa yang kecil atau besar tergantung cc mesin, dan memasang regulator bensin khusus turbo yang menggunakan jalur bensin balik ( return fuel line ), kalau belum ada harus di buat.
( INJECTION )
Untuk injection ada beberapa cara, dalam penambahan bensin.
Pakai komputer ( ECU ) stand alone seperti HALTECH, MOTEC dll, tapi memang agak mahal, keuntungannya bisa juga mengatur timing pengapian terserah kita. Tapi juga harus ganti injector besar.
Bisa menggunakan piggyback, seperti DASTEK, GREDDY, tidak perlu mengganti injector tapi bisa menggunakan injector tambahan, keuntungannya juga bisa mengatur ( retard ) timing pengapian.
Atau menggunakan modul penambah bensin terhadap tekanan boost, lebih murah tapi tidak bisa mengatur timing pengapian. ( pada boost yang tidak terlalu besar dan dengan penurunan kompresi yang cukup, retard pengapian tidak diperlukan secara signifikan )
Pengaturan Timing Pengapian Pada Mesin TURBO
Pengaturan timing pada mesin turbo biasanya dilakukan dengan memodifikasi delco pada mesin karburator, caranya adalah dengan membatasi gerak dari bandul advance ( pemaju pengapian ) dalam delco, biasanya gerakannya dibatasi separuh dari aslinya.
Untuk mobil tertentu yg aslinya sudah turbo ada yg menggunakan vacum advance yg juga bisa me-retard ( memundurkan pengapian ).
Yg perlu diperhatikan pada mobil karburator adalah vacum delco jangan sampai bocor karena udara yg sudah bercampur bensin bisa masuk kedalam delco akibat adanya pressure turbo dan terbakar dari api delco sehingga membuat mesin tersendat-sendat dan bagian dalam delco bisa menjadi gosong.
Guna daripada pengurangan pemajuan pengapian adalah untuk mengkompensasi bertambahnya kecepatan pembakaran yg diakibatkan oleh meningkatnya kompresi dinamis, karena kalau tidak maka akan lebih mudah terjadi knocking / ngelitik.
Untuk mesin injection bisa dengan sedikit memundurkan timing delco trigger, kalau mesin menggunakan sensor tetap seperti langsung pada head atau kruk as / crank maka hanya bisa dengan menggunakan piggyback seperti dastek atau greddy.
Penggunaan busi sebaiknya menggunakan tipe dingin ( seperti ND seri 20 ke atas, contohnya K20PU ), dll.
Penggunaan pengapian racing / aftermarket dengan kemampuan lebih besar tidak wajib, tapi dapat juga menunjang kualitas pembakaran sehingga memang dianjurkan di upgrade jika memungkinkan.
Penyetelan pengapian harus teliti, gejala ngelitik / knocking harus dihindari… ” at all cost “.
BAHAN BAKAR
Untuk mesin dg boost rendah ( sekitar 0,5 bar ) sebaiknya menggunakan minimum pertamax plus.
Untuk boost lebih tinggi sampai 1 bar sebaiknya menggunakan bensol murni atau juga bisa menggunakan pertamax plus dicampur dengan TOLUENE ( perbandingan 70 pertamax plus : 30 TOLUENE ), itu adalah perbandingan maksimum bisa juga toluene dikurangin tergantung dari besarnya boost dan kompresi mesin, yg penting jangan sampai terjadi ngelitik.
Kalau kompresi tidak terlalu tinggi ( 1:7,5 misalnya ) biasanya 1 bar ke bawah masih bisa menggunakan campuran ( 90 : 10 ). Jadi bisa mengirit dari pemakaian bensol yg harganya lumayan mahal ( harga TOLUENE sekitar 25 s/d 30 ribu per liter,
0 comments: