Pengen Sepeda Motor Irit Periksa Komponen Ini
Harga bensin bersubsidi naik Rp 2.000 sangat memberatkan pemilik sepeda motor. Kondisi ini memaksa pengendara harus bisa menjaga keiritan bahan bakar untuk menekan pengeluaran.Sudah pernah membahas soal perilaku bersepedamotor yang disarankan agar konsumsi bahan bakar bisa dicekik.
Menurut Titut Winarto, Kepala Bengkel PT Wahana Makmur Sejati, peran paling besar tetap pada perilaku berkendara. "Sebenarnya, sepeda motor adalah pendukung saja. Paling berpengaruh jelas perilaku kita di jalan. Tapi nggak ada salahnya memerhatikan komponen yang berhubungan dengan kinerja mesin serta komponen roda agar berkendara tetap irit,”
Berikut komponen yang perlu diperhatikan:
1. Ban. Perhatikan alurnya, jika sudah tipis membuat daya cengkeram, daya cengkeram berkurang dan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Selain itu, ukuran angin harus sesuai standar, bila kurang membuat kerja mesin tambah berat.
2.Kampas kopling. Bila komponen ini sudah tipis, mudah selip (memindahkan tenaga tidak optimal). Untuk skutik, biasanya ada gemuk atau kotor sehingga putarannya lebih banyak. Ini menimbulkan panas berlebih dan mesin lebih berat kerjanya. Untuk sepeda motor manual, perhatikan setelannya, disarankan tidak terlalu sensitif sehingga kampas kopling tak mudah memelintir. Jika begini, sepeda motor tak kuat ”narik” padahal putaran mesin sudah tinggi.
3. Busi. Ganti sesuai saran, rata-rata 4.000 km (biasanya tercantum pada kemasan). Jika pengapian tidak sempurna, berpengaruh pada pembakaran yang jelek, sehingga butuh banyak bensin yang dibakar.
4. Filter udara. Jangan biarkan kotor. Asupan udara yang tersendat membuat pembakaran kurang sempurna.
5. Rem, terutama untuk cakram, pastikan jarak bantalannya dengan piringan tetap terjaga. Jangan sampai terlalu mepet karena kemungkinannya ban akan seret berputar karena posisinya sedikit mengerem. Padahal tuas rem tidak ditekan.
6. Karburator (untuk sepeda motor non-injeksi). Lakukan cek rutin untuk menghindari saluran-saluran kecil di dalamnya tersumbat. Setelan tepat menghasilkan pembakaran tepat pula.
7. Pelumas. Perhatikan kekentalan pelumas yang disarankan. Oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin yang disarankan pabrik membantu memaksimalkan kinerja komponen yang dilumasi.
"Sebenarnya masih ada beberapa trik lain seperti menaikkan kompresi, setel klep, upgrade pengapian, dan sebagainya. Tapi sebisa mungkin sepeda motor tetap standar untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,”
Menurut Titut Winarto, Kepala Bengkel PT Wahana Makmur Sejati, peran paling besar tetap pada perilaku berkendara. "Sebenarnya, sepeda motor adalah pendukung saja. Paling berpengaruh jelas perilaku kita di jalan. Tapi nggak ada salahnya memerhatikan komponen yang berhubungan dengan kinerja mesin serta komponen roda agar berkendara tetap irit,”
Berikut komponen yang perlu diperhatikan:
1. Ban. Perhatikan alurnya, jika sudah tipis membuat daya cengkeram, daya cengkeram berkurang dan berpengaruh terhadap kinerja mesin. Selain itu, ukuran angin harus sesuai standar, bila kurang membuat kerja mesin tambah berat.
2.Kampas kopling. Bila komponen ini sudah tipis, mudah selip (memindahkan tenaga tidak optimal). Untuk skutik, biasanya ada gemuk atau kotor sehingga putarannya lebih banyak. Ini menimbulkan panas berlebih dan mesin lebih berat kerjanya. Untuk sepeda motor manual, perhatikan setelannya, disarankan tidak terlalu sensitif sehingga kampas kopling tak mudah memelintir. Jika begini, sepeda motor tak kuat ”narik” padahal putaran mesin sudah tinggi.
3. Busi. Ganti sesuai saran, rata-rata 4.000 km (biasanya tercantum pada kemasan). Jika pengapian tidak sempurna, berpengaruh pada pembakaran yang jelek, sehingga butuh banyak bensin yang dibakar.
4. Filter udara. Jangan biarkan kotor. Asupan udara yang tersendat membuat pembakaran kurang sempurna.
5. Rem, terutama untuk cakram, pastikan jarak bantalannya dengan piringan tetap terjaga. Jangan sampai terlalu mepet karena kemungkinannya ban akan seret berputar karena posisinya sedikit mengerem. Padahal tuas rem tidak ditekan.
6. Karburator (untuk sepeda motor non-injeksi). Lakukan cek rutin untuk menghindari saluran-saluran kecil di dalamnya tersumbat. Setelan tepat menghasilkan pembakaran tepat pula.
7. Pelumas. Perhatikan kekentalan pelumas yang disarankan. Oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin yang disarankan pabrik membantu memaksimalkan kinerja komponen yang dilumasi.
"Sebenarnya masih ada beberapa trik lain seperti menaikkan kompresi, setel klep, upgrade pengapian, dan sebagainya. Tapi sebisa mungkin sepeda motor tetap standar untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan,”
0 comments: