Sebelum Mengendarai Harley ,Kenali Karakternya Atau Nyawa Taruhannya
Harley Dafidson bukan sepeda motor biasa jika kekurang teknik atau kurang paham cara mengendarainya bisa menimbulkan kecelakaan . Ada tips dari Alphiintok untuk bisa mengendarai motor tersebut
1. Mengenali kendaraan
Kenali semua instrumen beserta fungsi dan karakternya karena H-D berbeda dengan sepeda motor lain, mulai dari bobot, akselerasi, dan dimensi. Perlu
pemahaman detail soal ini.
2. Melatih diri
Sangat disarankan mengikuti pelatihan berkendara atau defensive riding course dan safety riding course yang diselenggarakan dealer H-D atau komunitasya. Intinya, sering melatih diri untuk mempraktikkan teknik-teknik menguasai H-D.
3. Peregangan dan pemanasan
Pengendara perlu sedikit pemanasan dan peregangan guna menyesuaikan dengan bobot yang cukup berat. Ini akan membantu mengurangi risiko cedera, seperti terkilir dan kram.
4. Sikap berkendara
Mematuhi rambu dan peraturan lalu lintas, menghormati sesama pengguna jalan, kenakan selalu helm yang disarankan (minimal SNI), dan perlengkapan berkendara memadai (celana panjang, jaket, sarung tangan). Berdoa dan selalu berhati-hati.
Soal teknik,Alphiin tok beberapa kali mendapatkan pelatihan dari para instruktur H-D. Berikut rangkuman singkatnya:
1. Jangan takut dengan bobot yang berat. Berusaha percaya diri karena ini akan membantu refleks dan sikap di jalan. Walaupun terjatuh, biasanya H-D dilengkapi pelindung yang membuat kaki pengendaranya tidak tergencet.
2. Rileks. Perasaan tegang justru membuat pengendaraan tidak aman karena tangan cenderung kaku (tidak fleksibel). Dalam pengendaraan cukup lama, akan lebih cepat lelah. Kendati demikian, kewaspadaan tetap harus terjaga.
3. Teknik berbelok butuh latihan khusus. Cukup dengan menekan setang ke arah belok, atau menekan paha ke tangki, bobot H-D yang berat bisa dikendalikan dengan mudah.
4. H-D tak selincah sepeda motor sport. Itulah sebabnya butuh feeling khusus, terutama jarak berbelok dan mengira-ngira lebar bodi agar tidak menyenggol pengguna jalan lain.
1. Mengenali kendaraan
Kenali semua instrumen beserta fungsi dan karakternya karena H-D berbeda dengan sepeda motor lain, mulai dari bobot, akselerasi, dan dimensi. Perlu
pemahaman detail soal ini.
2. Melatih diri
Sangat disarankan mengikuti pelatihan berkendara atau defensive riding course dan safety riding course yang diselenggarakan dealer H-D atau komunitasya. Intinya, sering melatih diri untuk mempraktikkan teknik-teknik menguasai H-D.
3. Peregangan dan pemanasan
Pengendara perlu sedikit pemanasan dan peregangan guna menyesuaikan dengan bobot yang cukup berat. Ini akan membantu mengurangi risiko cedera, seperti terkilir dan kram.
4. Sikap berkendara
Mematuhi rambu dan peraturan lalu lintas, menghormati sesama pengguna jalan, kenakan selalu helm yang disarankan (minimal SNI), dan perlengkapan berkendara memadai (celana panjang, jaket, sarung tangan). Berdoa dan selalu berhati-hati.
Soal teknik,Alphiin tok beberapa kali mendapatkan pelatihan dari para instruktur H-D. Berikut rangkuman singkatnya:
1. Jangan takut dengan bobot yang berat. Berusaha percaya diri karena ini akan membantu refleks dan sikap di jalan. Walaupun terjatuh, biasanya H-D dilengkapi pelindung yang membuat kaki pengendaranya tidak tergencet.
2. Rileks. Perasaan tegang justru membuat pengendaraan tidak aman karena tangan cenderung kaku (tidak fleksibel). Dalam pengendaraan cukup lama, akan lebih cepat lelah. Kendati demikian, kewaspadaan tetap harus terjaga.
3. Teknik berbelok butuh latihan khusus. Cukup dengan menekan setang ke arah belok, atau menekan paha ke tangki, bobot H-D yang berat bisa dikendalikan dengan mudah.
4. H-D tak selincah sepeda motor sport. Itulah sebabnya butuh feeling khusus, terutama jarak berbelok dan mengira-ngira lebar bodi agar tidak menyenggol pengguna jalan lain.
0 comments: